Risallahislami - Amal adalah segala bentuk perbuatan yang dikerjakan dengan tujuan atau niat tertentu. Dalam Al-Qur'an, kata Amal memiliki makna "perbuatan".
Sedangkan dalam Islam Amalan berarti sesuatu yang dikerjakan dengan
mengharapkan ridha Allah SWT. Allah SWT telah menjanjikan ganjaran
pahala bagi hamba-Nya yang senantiasa mengerjakan amal ibadah.
Selain untuk mendapat pahala, berbuat kebaikan juga ditujukan agar
mendapat kasih sayang dari sang pencipta. Diantara amalan - amalan itu,
ada amalan yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan karena sangat dicintai atau disukai Allah SWT.
Mengutip dari vidio ceramah Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri dalam chanel
Youtube-nya, terdapat 3 amalan yang sangat dicintai Allah SWT. Apa saja
amalan itu? Berikut penjelasannya.
Dari Ibnu Mas'ud, dia berkata, Aku berkata, “Wahai Rasulullah, apakah
yang paling utama?” Beliau menjawab, “Salat pada waktunya .” Saya
berkata, “Lalu apa?” Beliau menjawab, ” Berbakti kepada kedua orang tua
.” Saya berkata, “Lalu apa?” Beliau menjawab, “Berjihad di jalan Allah
.” (HR. Bukhori dan Muslim)
"Semangat para sahabat untuk bertanya tentang hal kebaikan, dan
memang itulah sifat sifat orang beriman" Ujar Ustadz Muhammad Nuzul
Dzikri
Dalil tentang perintah mengerjakan Shalat lima waktu yang tertera dalam Al-Qur'an dan Hadist Nabi Muhammad SAW,
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku”
Selain itu, perintah mengerjakan shalat juga ada dalam Al-Qur'an Surah An Nisa : 103
Artinya: "Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah
Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian
apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana
biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya
atas orang-orang yang beriman."
Dalam
sebuah Hadits, Rasulullah pernah bersabda,“Sesungguhnya seorang hamba
yang muslim, jika menunaikan sholat dengan ikhlas karena Allah, maka
dosa-dosanya akan berguguran seperti gugurnya daun-daun ini dari
pohonnya” (HR. Ahmad).
مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا، وَبُرْهَانًا، وَنَجَاةً
يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ
نُورٌ، وَلَا بُرْهَانٌ، وَلَا نَجَاةٌ ، وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ
قَارُونَ، وَفِرْعَوْنَ، وَهَامَانَ، وَأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ
Artinya: "Siapa saja yang menjaga sholat maka dia akan mendapatkan
cahaya, petunjuk dan keselamatan pada hari kiamat. Sedangkan, siapa saja
yang tidak menjaga sholat, dia tidak akan mendapatkan cahaya, petunjuk
dan keselamatan. Dan pada hari kiamat nanti, dia akan dikumpulkan
bersama dengan Qarun, Firaun, Haman, dan Ubay bin Khalaf." (HR Ahmad)
Berbakti Kepada Orang Tua
Berikut Dalil dari Al-Qur'an dan Hadits tentang perintah berbakti kepada orang tua,
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ
وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ
وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ
وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ
ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا
Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya
dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa,
karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat
dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba
sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri,” (QS An-Nisa' : 36)
Amalan Baik
وَوَصَّيْنَا
الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ
وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ
الْمَصِيرُ
Artinya: "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada
dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah
yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah
kembalimu." (QS Lukman : 14)
وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ
عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ
وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ۚ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ
فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Artinya: "Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan
Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah
kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik,
dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya
kepada-Ku lah kembalimu, maka Ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan." (QS. Lukman :15)
Dalam sebuah Hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata;
“Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam sambil berkata; “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling
berhak aku berbakti kepadanya?” Beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya
lagi; “Kemudian siapa?” Beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi;
“Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi;
“Kemudian siapa?” Beliau menjawab: “Kemudian ayahmu.” (HR. Bukhari dan
Muslim)
Dalam hadis lain yang diriwayatkan Muslim, Abdullah bin Umar
mengatakan ada seorang pria datang kepada Rasulullah. Dia meminta izin
untuk pergi jihad. Lalu Rasulullah bertanya “Apakah kedua orang tuamu
masih hidup?” Pria itu menjawab “Ya.” Kemudian Rasulullah bersabda,
“Maka kepada keduanya itulah kamu berjihad.”
Jihad
Berikut Dalil tentang berjihad di jalan Allah bersumber dari Al-Quran dan Hadits,
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ
اللَّهِ أُولَٰئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ
رَحِيمٌ
" Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah
dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS. Al-Baqarah : 218)
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ
مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ
عَلِيمٌ
"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih
yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah
melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah
Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui" (QS. Al-Baqarah : 261)
وَلَئِنْ قُتِلْتُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ مُتُّمْ لَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرَحْمَةٌ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ
"Dan sungguh kalau kamu gugur di jalan Allah atau meninggal, tentulah
ampunan Allah dan rahmat-Nya lebih baik (bagimu) dari harta rampasan
yang mereka kumpulkan" (QS. Ali Imran : 147)
وَقَاتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ الَّذِيْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوْا ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَ
"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu,
tetapi jangan melampaui batas. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang
yang melampaui batas," (QS. Al-Baqarah : 190)